Taukah anda Henry Weiss, adalah ahli
meloloskan diri dari berbagai perangkap: tali, pintu sel, borgol, dan
sebagainya dan sekarang ini kita lebih mengenalnya dengan nama Houdini. Namun, suatu kali saat berada di penjara kecil bernama
British Isles, ia kesulitan membuka kunci sel tersebut.
Biasanya, dalam tiga puluh detik ia dapat membuka kunci sel, tetapi kali
ini tidak. Ia pun lelah, frustrasi, dan putus asa. Maka, ia tak lagi
berbuat apa-apa. Ia terdiam, lalu menyandarkan diri ke pintu. Anehnya,
pintu itu segera terbuka sebab ternyata tidak terkunci! Ketika berdiam
diri, ia justru menemukan penyelesaian masalahnya.
Ini mungkin
peristiwa langka. Namun, ia mengingatkan kita bahwa dalam hidup yang
penuh masalah ini, kita perlu punya waktu-waktu khusus untuk berdiam
diri khususnya di kaki Tuhan. Berdiam diri membuat pikiran kita tenang,
emosi kita terkendali, dan kita mendapat hikmat Tuhan untuk mengatasi
masalah. Sayangnya, kerap kali kita tidak berdiam diri di kaki Tuhan
saat masalah datang. Kita malah memikirkan sendiri masalah yang sedang
kita hadapi, dan sibuk mencari cara untuk mengatasinya. Hasilnya, kita
frustrasi dan putus asa.
Jadi, mengapa kita tidak mencoba
menyerahkan semuanya kepada Tuhan? Ketika melakukannya, pemazmur
mengalami bagaimana Tuhan bertindak. Dan, ia bersaksi bahwa Allah itu
“tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan
sangat terbukti” (ayat 2). Jalan keluar serta jawabannya barangkali di
luar dugaan kita, bahkan sangat berbeda dengan cara-cara yang sudah kita
bayangkan. Jika Dia terbukti dapat selalu menolong, mengapa kita
menunda untuk duduk diam di kaki-Nya
TUHAN TAK PERNAH KEKURANGAN CARA UNTUK MENOLONG KITA
JADI MENGAPA KITA TIDAK MENGANDALKAN DIA?
0 komentar:
Posting Komentar
Berpendapatlah dengan bijak, terima kasih