Baca: Mazmur 65
Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu. (Mazmur 65:12a)
Roti Gosong - Renungan - Saat Alin masih kecil, ibunya menyajikan makan malam berupa telur
goreng, saus, dan beberapa kerat roti. Mungkin karena lelah setelah
bekerja seharian, ibu Alin memanggang roti sampai gosong. Alin tegang
menunggu respon ayahnya. Ternyata, sang ayah mengambil roti itu sambil
tersenyum, memolesnya dengan mentega, lalu memakannya dengan lahap. Ibu
Alin meminta maaf, tetapi suaminya menjawab, “Tidak apa-apa, Sayang.”
Sebelum
tidur, Alin menghampiri ayahnya dan bertanya, mengapa ayah mau makan
roti gosong. Sambil memeluknya, si ayah berkata, "Ibumu sudah lelah
bekerja. Lagi pula, kita tidak akan sakit karena memakan roti gosong.
Bersyukur saja ia masih bersama kita."
Hidup kita juga berisi
banyak hal yang tak sempurna. Selain keberhasilan dan kebahagiaan, ada
berbagai kegagalan dan kekecewaan. Saat merenung ke belakang, manakah
yang menjadi fokus kita? Bagian yang negatif, yang membangkitkan keluh
kesah? Atau, bagian yang positif, yang membuat hati kita membara dengan
pujian dan syukur?
Sepatutnya kita bersyukur atas kebaikan Tuhan
yang melimpahi dan melingkupi kita. Ya, kasih-Nya nyata dalam berbagai
aspek kehidupan: dalam pengampunan-Nya yang tak ternilai dan
undangan-Nya untuk menikmati damai bersama-Nya (ay. 3-5); dalam
penyelamatan-Nya, juga kebajikan dan mukjizat-Nya yang mengikuti kita
(ay. 6-9); dalam pintu kesempatan dan mata pencaharian yang Dia sediakan
untuk memberi kita kecukupan (ay. 10-14). Sungguh suatu berkat indah
yang memahkotai tahun-tahun kita, bukan?—AW
BERARTI KITA MASIH DAPAT BERSYUKUR MENGHITUNG BERKAT
0 komentar:
Posting Komentar
Berpendapatlah dengan bijak, terima kasih