Sabtu, 12 Mei 2012

Penyakit Kemakmuran

Lukas 12:15 - "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala walaupun seseorang berlimpah - limpah hartanya, hiduplah tidaklah tergantung pada kekayaannya itu"


Penyakit Kemakmuran ~ Karena orang - orang dari kalangan atas suka memborong Blackberry dan televisi layar datar, kita tak dapat menyangkal adanya peningkatan kemakmuran di berbagai belahan dunia. Anda dapat menyebutnya sebagai "penyakit kemakmuran. Namun ada satu kekawatirandi tengah kemakmuran itu. "Inilah teka - teki jaman kita,"kata Robert J. Samnuelson di surat kabar The Woshington Post. Saya ingin tau apakah hidup seperti ini benar, sebab kita berusaha menemukan ketentraman jiwa dengan memiliki "Lebih banyak barang - barang yang hanya bersifat sementara dan cepat lenyap.

Alkitab menyebut keinginan mengajar lebih banyak harta sebagai 'ketamakan". Yesus memperingatkan para pengikut-Nya tentang keserakahan dengan menceritakan kisah seorang kaya. Masalah orang kaya ini bukan karena ia mempunyai bumi yang melimpah, atau karena ia memutuskan membangun lumbing yang lebih besar ( Lukas 12 : 16-18 ). Masalahnya adalah ia menginvestasi seluruh hidupnya untuk harta (ayat 15). Ia meraih rasa aman dari harta bendanya tetapi gagal menjadi "kaya di hadapan Allah" ( ayat 21 ). Menolak pengetahuan dan ajaran Allah sebagai dasar hidup adalah perbuatan bodoh orang kaya itu. Ia hidup pada saat itu dan menganggap masa depannya sudah terjamin dengan banyak harta ( ayat 19, 20)


"Hidup yang baik" tidak dapat ditemukan dalam harta yang melimpah. Kita tak dapat menemukan ketentraman hati dengan memborong "lebih banyak harta". Kita hanya akan memperoleh kepuasan sejati dengan menginvestasikan sumber penghidupan serta hidup kita dalam dan untuk kerajaan-Nya ~ MLW


'Tidak memiliki tujuan hidup jauh lebih baik buruk daripada tidak memiliki uang'

0 komentar:

Posting Komentar

Berpendapatlah dengan bijak, terima kasih